Rabu, Februari 11, 2009

RO Fanfic 18

Shera tersenyum licik saat Jarred berlari ke arahnya. Ia melompat menghindari serangan Jarred dengan mudah dan menendang bahu kiri Jarred. Namun, Jarred tak bergeming. Ia terus melakukan tusukan-tusukan maut yang diarahkan tepat ke tubuh Shera. Shera, yang menyadari bahwa akan berbahaya bila ia terus berada dalam jangkauan Jarred, segera melompat mundur dan melemparkan tiga bilah pisau ke arah Jarred. Jarred berhasil menghindari ketiga pisau itu dengan mudah dan mendekati Shera dalam beberapa detik saja. Katar-nya tergenggam erat saat ia menatap Shera.

"Envenom!" teriaknya. Katar-nya diselimuti racun berwarna kebiruan dan ia segera menghunjamkannya ke tubuh Shera. "Tak semudah itu, Jarred," kata Shera. Ia berhasil menahan serangan itu tepat sesaat sebelum Katar itu menyentuh perutnya. Sesaat kemudian, Shera telah menusukkan sebilah pisau ke tubuh Jarred. Jarred yang terluka segera melangkah mundur perlahan. "Jangan meremehkan Stalker, Jarred sang Assassin," kata Shera sambil tersenyum. Jarred ingin menusuknya saat itu juga, namun Shera telah memukul wajahnya dan membuatnya terjatuh.

"Heal!" teriak Cherlia dari kejauhan. "Carish, gunakan Heaven's Drive di sekitarmu!" teriak Cherlia.

Carish mengangguk dan memukulkan tongkatnya ke tanah, mengakibatkan beberapa buah batu berujung tajam muncul dari tanah di sekitarnya dan mengenai Shera. Shera terpukul mundur, yang berarti juga kesempatan bagi Jarred untuk menyerang. Jarred telah belajar untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menghabisi lawan. Oleh karena itu, ia segera mendekati Shera dengan memanfaatkan kecepatannya. Carish melihat Jarred melewatinya dalam sekejap dan mengarahkan Katar-nya pada Shera. Ia segera melancarkan beberapa tusukan langsung dan memanfaatkan kekuatan Resonance milik Cherlia untuk menghasilkan energi di sekitar senjatanya. Kemudian, ia segera menebas Shera menggunakan energi di sekitar Katar-nya.

Shera tersenyum pahit. Ia tertawa dan mengarahkan belati yang ia genggam pada wajah Jarred. "Kau begitu bodoh, Jarred. Kau pikir kau dapat menghentikanku semudah itu!?" katanya. Jarred tak memedulikannya dan mengarahkan Katar-nya sekali lagi. "Sonic Blow!" teriaknya. Shera tersenyum dan segera menghindar. "Kau tahu, seorang Stalker dapat meniru teknik lawan. Plagiarism!" katanya. Bayangan sepasang Katar muncul di tangannya dan ia segera menggunakan teknik Sonic Blow yang sama kepada Jarred. Kemudian, ia segera melompat dan menghilang. Jarred yakin bahwa ia masih berada di sekitarnya. Seketika itu juga, Shera muncul di belakang Jarred dan menusukkan belatinya ke punggung Jarred. Jade dapat melihat darah menetes dari luka Jarred.

"Inilah yang disebut dengan Backstab, memanfaatkan kelengahan lawan untuk menyerang," katanya. Jade yang tak tahan lagi segera mengangkat perisai besarnya. "Shield Boomerang!" teriaknya keras. Perisai itu dilemparnya ke arah Shera. Perisai itu berputar dan mengenai tubuh Shera dan membuatnya terjatuh selama beberapa saat. Jade segera berlari ke arah Shera. "Cherlia, Sharlean, bantu aku!" teriaknya. Sharlean segera melepaskan bola-bola api ke arah Shera dengan tujuan untuk membingungkannya. Cherlia, yang menyadari adanya kesempatan untuk menang, segera menggunakan sihirnya untuk meningkatkan kecepatan berlari Jade. "Sekarang! Gunakan Resonance!!" teriak Jade. Cherlia mengangguk dan memutuskan untuk mencobanya sekali lagi. Ia mengarahkan tangannya pada Jade yang sedang berlari. Saat itu juga, Jade merasakan aura yang sama seperti sebelumnya menyelimuti tubuh dan pedangnya. "Rasakan ini!" katanya sambil mengayunkan pedangnya hingga menyentuh tanah. Pedangnya menghasilkan energi api di sekitarnya dan melepaskannya tepat setelah pedang itu mengenai tanah. Api meluncur mendekati Shera dan mengalihkan perhatiannya selama beberapa saat. "Jarred!" teriak Jade. Ia melihat bayangan Jarred di dalam asap ledakan itu. Ia sedang berjalan mendekati Shera!

"Sonic Blow!" teriakan Jarred terdengar di dalam asap yang cukup membutakan pandangan. Jade segera menciptakan api ledakan sekali lagi dengan harapan dapat mengenai Shera bersamaan dengan Sonic Blow milik Jarred.

Terdengar ledakan besar di sekitar Shera yang diakibatkan oleh tiga serangan sekaligus. Sonic Blow, api dari pedang Jade, dan sihir Sharlean segera mengenainya pada waktu hampir bersamaan. Angin ledakan terasa begitu besar dan menyulitkan untuk melihat apa yang terjadi pada Shera. Beberapa ekor monster yang bersembunyi di tempat itu tampak sedang melarikan diri. "Sial! Kalau terus begini, kita juga akan terkena ledakan!" kata Sharlean. Jade segera berdiri tegak dan memukul tanah menggunakan perisainya. "Semuanya! Sacrifice!" teriak Jade. Aura perlindungan mengelilingi teman-temannya. Saat ledakan itu membesar, mereka tak merasakan apapun. Saat itu juga, Jade merasakan semua rasa sakit akibat ledakan besar itu. Ia pun terjatuh setelah beberapa saat terkena ledakan.

"Jade!!" teriak Cherlia, berusaha menggunakan sihir Heal. Namun ia sudah terlalu lelah untuk menggunakan sihir penyembuh pada Jade. "Kita harus membawanya masuk ke rumah!" teriak Jarred dari kejauhan. Hansen dan Darlen yang sudah selesai bertempur ikut membantu membawa Jade masuk karena armor Jade terasa begitu berat untuk dibawa oleh beberapa orang saja.

"Apa ia tak apa-apa?" tanya Cherlia.

"Entahlah. Ia menggunakan sihir perpindahan rasa sakit pada banyak orang sekaligus, itu sama saja menerima semua rasa sakit yang seharusnya diterima semua orang," kata Jarred. Wajah Jade tampak berkeringat. Mungkin karena menahan rasa sakit, pikir Cherlia dengan wajah khawatir. "Mungkin...hanya ada satu cara mengobati luka separah ini," kata Jarred setelah ia selesai memeriksa luka di sekujur tubuh Jade. "Apa itu?" tanya Cherlia. Jarred menatapnya dengan pandangan iba.

"Yggdrasil Flower...," gumamnya.

"Yggdrasil...Flower?" kata Cherlia. "Ya, bunga yang tumbuh di batang pohon dunia, Yggdrasil. Bunga itu mampu menyembuhkan luka yang sangat parah hanya dengan memakannya secara utuh," jelas Jarred. "Lalu? Di mana kita dapat menemukan Yggdrasil Flower?" tanya Cherlia. "Hanya ada satu cara untuk menemukannya...namun itu akan sangat berbahaya," kata Jarred. "Katakan saja!" kata Cherlia panik.

"Kita harus pergi...ke Juno, kota angkasa yang terlupakan. Di sanalah tempat tersimpannya Buku Ymir yang menghubungkan dunia kita, Rune Midgard, dengan Asgard, tempat tinggal para dewa di istana Valhalla. Kalian harus berhati-hati. Saat kita berada di sana, kita tidak boleh menarik banyak perhatian karena itu akan membuat Odin sadar bahwa kita berada sangat dekat dengannya, tepat di kota yang menghubungkan kedua dunia," kata Jarred. "Bagaimana dengan Shera?" tanya Cherlia yang menatap ke hutan gelap tempat Shera melarikan diri setelah ledakan besar terjadi. "Ia terluka parah, tapi bukan berarti ia sudah menyerah," kata Cherlia. Jarred mengangguk setuju. "Mungkin ia akan menjadi pengganggu dalam perjalanan kita. Carish...," panggilnya. Carish menatapnya. "Apa kau ikut ke Juno?" tanya Jarred. "Ya, tentu saja," kata Carish sambil mengangguk. "Baiklah, tapi kau harus berjanji...jika terjadi sesuatu di sana, biarkan aku yang menyelesaikannya, jangan sampai kau tertangkap lagi seperti tadi," kata Jarred, tersenyum. "Oke," kata jawab Carish.

"Baiklah, sekarang kita harus keluar dari Niflheim dan segera menuju Juno. Kalian belum cukup kuat untuk bertempur di Juno, jadi kita harus menghindari jalan yang penuh bahaya," kata Jarred. "Jadi...?" kata Cyriel sambil merapikan barang-barang bawaannya. "Kita gunakan Warp untuk menuju ke sana," kata Jarred. Ia memberikan sebuah bulu berwarna kebiruan pada masing-masing orang. "Lemparkan bulu itu ke atas kalian, maka kalian dapat melakukan teleportasi ke tempat yang kalian inginkan. Saat kalian melemparkannya, pikirkan tentang Juno," kata Jarred.

Cherlia membantu Jade berdiri melemparkan dua bulu sekaligus ke atas kepalanya dan ke atas Jade. "Kita bertemu lagi...di Juno!" kata Jarred setelah ia mulai menghilang bersama dengan Carish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar